27 Agu 2007

Mbah Kakung



Tulisan ini berkorelasi dengan tulisan lain di :
http://alexcandra.blogspot.com/2006/10/mbah-kakung.html

Aku memanggilnya mbah Kung atau singkatan dari mbah Kakung. Aku memang tidak tahu nama mbah Kung sebenarnya sampai dengan aku melihat nama yang tertera di tonggak nisan kuburan Mbah Kung. Atmo Sumarto namanya dan Ia telah meninggal dunia setahun yang lalu pas 5 hari setelah Idul Fitri, meninggalkan Mbah putri yang telah mendampinginya dari usia 17 tahun dan anak-anak, cucu sampai cicit.
Mbah kung bekas tentara KNIL. Ia pernah dikirim oleh misi serangan fajar Jogja kembali ,Gayang Malaysia sampai dengan Perebutan Irian Barat. Pas waktu konflik dakan angkatan darat meletus, Kakekku berserta kesatuannya pecah cerai berai. Mbah Kung menghilang,bersembunyi karena gayang komunis.
Mbah kung pengagum sukarno, di rumahnya ia pajang foto sukarno. Katanya; sukarno itu kharismatik. belum selesai......

2 Agu 2007

Juzz Vaganza


Ini adalah warung juzz vaganza, tempat melepas dahaga, sehat dan menyegarkan. Nah, warung ini memang strategis karena letaknya yang membelah pematang areal kos-kosan di utara bilangan kampus Gadjah mada. Menyusurilah ke jalan konblok belakang kampus gadjah mada, lalu berbeloklah ke utara, dan cari jalan yang hanya dilapisi semen sudah berlubang-lubang. Pada kanan kiri jalan bertengger warung-warung makan, fotocopy, tempat loundry, rental komputer, dll, pokoknya apa saja yang berhubugan dengan kebutuhan anak-anak kos pasti ada disana. Letakknya kira-kira 50 meteran sebelah kanan jalan. Warung juss vaganza tak pernah absen, kecuali hari-ahri khusus dan buka pagi sekitar jam 8an sampai sore menjelang malam kecuali stok habis. Buah-buahan yang tersedia lumayan komplit, meski terkadang tergantung musim. Dua buah mesin blender siap melumat potongan-potongan buah-buahan yang anda minta. Anda juga menambah campuran susu atau krim mocca kedalamnya, tergantung selera. Nah, mengenai selera, saya sering bereksperimen dengan beberapa campuran buah-buahan; tomat dengan wortel, mangga dengan wortel, anggur dengan alpukat, atau tambah sedikit sawo dan jeruk nipis. Saya punya menu favorit campuran mangga dengan wortel, karena rasa asam dan manis yang imbang.
Persis di samping warung juzz vagansa ini ada warung penjual gorengan. Si penjual tak henti-henti merakit mendoan, tahu susur, pisang goreng sampai bakwa di wajan dan penggorengan dengan dibantu anak gadisnya yang 'maaf', agak ngak normal.
Kebetulan pula mayoritas konsumen juzz vaganza adalah mahasiswi-mahasiswi yang setia ikut ngantri.
Si penjual, laki-laki paruh baya dengan ditemani asistennya, sang istrinya sendiri, dengan cekatan melayani para konsumen. Bapak penjual itu sepertinya sudah hapal siapa-siapa konsumen-konsumen-nya dan campuran apa saja buah-buahan yang diingini. Semua masih dengan bandrol harga yang murah meriah, cukup dengan merogoh kocek 1500 rupiah saja, pukul rata, anda akan mendapatkan menu juzz vaganza, bisa ditaruh di kantong plastik atau dalam gelas besar. Anda bisa menaruh potongan-potongan es juga menurut selera kedalamanya.
Bapak penjual juzz vaganza ini selalu ramah dengan konsumennya meski pembeli berdesakan ngantri. Nah yang jadi pelampiasan kemarahan justru asistennya yang setia, sang istri yang siap menangkap segenap umpan balik omelan sang penjual juzz Baganza; "Cepet thoo buneeee, qi mbak ini..,mbak itu... keburu nunggu.....! Jadinya sang Penjual juzz vaganza berkumis, bisa berubah roman dengan cepat dari tersenyum manis pada mbak-mbak mahasiswi itu, lantas berubah mendelik, menggerutu pada asisten setiannya itu.
Saya tahu persis banyak warung juzz tertentu menggunakan gula sintetis jikakalau kepala saya terasa pening setelah meminumnya. Jadi saya tahu kalau warung juzz vaganza favoritku ini menggunakan 100% gula aseli. Hingga membuat rasa dan bau manisnya yang legit mengundang kawanan tawon pada berterbangan di sekelilingnya.
Saya sering bawa kawan-kawan ke tempat ini. Bahkan seorang kawan dari Magetan, dulunya pernah kuliah di Yogya sampai keranjingan dan menemukan kode khusus buat kesana ;"Mabuk juzz!" Si penjual hapal betul dengan anak dari kampung magetan ini karena plat nomer AE, dan pesanan dua gelas juzz besar!
Lebih nikmat memang minum ditempat, seperti kebiasaanku, sambil menunggu antrian kita bisa mencomot "gorengan" hangat-hangat di belakang kita sambil mengamati lalu-lalang jalan di depan juzz vagansa itu yang ramai oleh mahasiswa-mahasiswi yang hilir mudik dari kampus ke tempat kos. Kalau sore akan lebih ramai lagi terutama oleh konsumen loyal macam mahasiswi-mahasiswi yang baru pulang dari jogging. Jadi bagi laki-laki normal, selain juzz yang menyegarkan, gorengan yang panas-panas gurih, tentulah menu cuci mata. Kalau saya pas beruntung kita bisa ketemu dengan kawan lama sesama konsumen juzz vaganza dan berjumpa dengan orang-orang tua penghuni tetap kampus UGM, lalu mengundangnya nimbrung minum juzzz vaganza.... yoook mampir yook