19 Agu 2023

Trees and the bees, please..

 

 


leave me the trees and the bees, please...

Ada banyak mimpiku dengan pohon. Satu pohon terngiang di kepalaku adalah pohon randu. Karena pohon itu adalah seperti salah satu pohon yang menjadi kosakata pertama di masa kanakku. Ingatan pertama kali dimana aku dilahirkan dan tinggal; sebuah pohon randu di tepian jalan Imogiri ti

mur yang di tahun-tahun itu jalan imogiri adalah sebuah jalan yang masih belum sempurna beraspal yang saban pagi dan sore masih dilalui pesepeda imogiri jogja, juga landscape sebuah masjid tua, sawah, dan kuburan tua jauh memencil. Tapi saat itu kuburan tua itu masih terlihat bebas, tegak lurus arah pandang, belum terhalang apapun. Maka ketika kau tepat berdiri di balik pohon randu itu, landscape sawah dan sepotong kuburan tua akan terbingkai seperti sebuah lukisan misterius.Konon katanya kakakku pernah melihat pocong yang kesiangan tengah duduk di atas kijing saat ia berdiri disamping pohon randu itu.
2014, pohon randu itu tak tersisa, bahkan sepanjang pinggir jalan imogiri itu seingatku dulu penuh dengan pohon randu. Kelopaknya berwarna oranye, lebar, dengan engan tungkai-tungkai yang menjulur. Daun itu adalah mainan kami dari membuat mahkota di kepala sampai membuat pewarna alami dengan melunturkannya pada air.

Pohon Kapuk
Pohon lainnya adalah pohon kapuk, adalah pohon kapuk tua yang biasanya di musim berbuah,

15 Agu 2023

The Motorcycle Diary

 


Bagi yang pernah menonton motorcycle diary, mungkin sependapat dengan saya bahwa film yang dinukil dari "catatan harian" che guevara ini di bagian akhirnya kurang mengigit. Tapi bagaimanapun saya yakin, sangat sulit menggambarkan 'berbagai petualangan', refleksi dan pikiran-pikiran si aktivis muda 'che guevara' ini kedalam sebuah kemasan tontonan yang mengasyikkan.
====
Nun, sore itu aku dihubungi temanku dari Malang tentang seorang anak laki-laki sahabatnya sesama 'aktivis' yang telah terlantar di kota Yog. Anak laki-laki ini, melakukan perjalanan petualangan ke kota Yog dengan mengendarai motor  honda 'pitung'. Motor honda pitung adalah istilah motor honda bebek C70 yang umurnya kira-kira berjarak 4 dekade dari umur anak laki-laki yang kini 'terlantar' di kota Yog itu.
Sebenarnya istilah 'terlantar' bukan istilah yang tepat bagi anak laki-laki itu, karena saat aku meluncur dan menemuinya, ia nampak baik-baik saja. Agaknya, ada orang-orang 'baik' yang telah menolongnya, memberikan tumpangan serta menghubungi salah satu keluarganya yang kemudian menghubungiku untuk menemuinya.

Ya, kesulitan anak laki-laki itu dimulai saat handphone anak laki-laki itu dijambret orang. Ditambah lagi motor honda bebek C70 yang dikendarainya telah mogok, sedikit uang tersisa dan beberapa bungkus mie instan. Pun, tak ada catatan alamat tujuan yang ia bawa di Kota Yog.

"Tak ada! tak rekan! Saudara juga tidak!"
===
Aku berangkat dari Malang pada hari jumat. Seorang diri, dengan bersemangat, aku memacu honda bebek C70 ku melalui kota kediri, tulungagung, Trenggalek, lantas melewati Ponorogo, Wonogiri lantas melintasi protokol kota Solo, sampai akhirnya melewati Kutoarjo, jalan beraspal lebar dengan kiri kanan persawahan di Klaten, untuk kemudian sampai di Prambanan yang menjadi ujung timur kota Yog. 

Hari sudah benar-benar gelap, mungkin sudah melewati dini hari dimana jalanan mulai lenggang dengan cahaya cahaya lampu, neon serta billboard pada plafon, pohon pohon yang membeku, tikus yang bergerak cepat di gorong-gorong serta sesekali suara derum kereta di kejauhan, saat aku memasuki kota Yog. Dengan suasana seperti itu, aku seperti memasuki lorong tanpa pertanda juga penanda akan perhentian manakah yang akan kutemui. Maka rasa kantukpun seperti sudah menyatu dengan kabut dan debu jalanan itu, juga pada pedagang-pedagang pasar yang mulai hibuk melintas dengan motor bertumpuk rombong serta aneka hasil bumi. Sepertinya pedagang pasar itu jadi penunjuk ruang dan waktu, hari telah lepas tengah malam dan aroma pasar tua kota Yog jadi pertanda pusat kota Yog sudah dekat

Apes, lepas memasuki kota Yog, saat melewati Kalasan honda bebek C70 ku tiba-tiba batuk-batuk untuk untuk berhenti melakukan pembakaran di mesinnya. Maka akupun berhenti, meneliti, apakah bensin habis, apakah busi, atau hanya karena terlalu panas?

"Ikhtiarku gagal!"

Honda C70 itu tak sedikipun bergeming, bahkan bunyi mesin batuk-batuk atau sekedar asap yang mengepul tak jua muncul. Aku menyerah sampai akhirnya menuntunnya sampai jauh, mungkin 7, mungkin pula 10 atau mungkin lebih kilometer telah kujalani dengan menuntunnya. 

Aku ditolong oleh orang baik itu. Ia menamakan dirinya mas relawan yang kemudian memberikan beruntun kebaikan dari tumpangan sampai dengan uang saku. 

===

10 Agu 2023

Kotak Televisi itu Bernama Imajinasi

 

 
Kami berdua adalah penyuka kartun Spongbob, meskipun dalam lingkungkan rumah kami saat ini, hanya kami berdua yang melakukannya, yakni menonton kartun spongbob. Meskipun berulangkali kami mendapat pertentangan tentang sebegitu absudnya film kartun Spongbob!
Bayangkan, ada makhluk seaneh itu, ada api di dalam dasar laut, ada tupai yang memakai baju selam dan membangun rumah pohon di dasar laut bernama Sandy. Atau ada rumah nanas, siput gery yang bisa 'mengeong' seperti kucing, patrik yang rumahnya berupa batu, atau squidward si Tentakel yang memakai baju tetapi tidak memakai celana. 
Lebih absurd lagi bagaimana ada Tuan Crab si kepiting yang memiliki anak gadis berupa Hiu bernama 'Pearl'.
Kami berdua tetap saja menikmati setiap seri tayangan Spongbob, karena dalam tiap episode selalu ada petualangan seru yang membawa kami ke dunia bernama 'Imajinasi'.
Kotak Imajinasi
Ya, kami ingat betul bagaimana salah satu cerita spongbob paling unik adalah saat Squidward membeli televisi set baru. Tentu di karakter Squidward yang angkuh, lantas akan membagakan dirinya bagaimana ia sebagai orang yang merasa 'berkelas; akan menonton akan menonton siaran televisi dari kotak TV yang 'berkelas' pula. 
Squidward yang menerima kiriman TV Set terbaru itu yang masih terbungkus kotak kardus tersebut,  lantas membuka kotak kardunya dan meletakkan televisi set terbarunya di depan sofa rumah 'Moi' nya.
Sementara Spongbob dan Partrick dengan senang hati mendapatkan kardus bekas bungkus dari TV Set tersebut. 
Keseruan pun dimulai saat di dalam rumah Squidward mulai menjajal set televisi terbarunya, sementara di luar, terlihat dari jendela rumah Squirdward, Patrick dan Spongbob tengah bermain dengan kotak kardus bekas bungkus televisi tersebut.
Spongbob dan Patrik masuk dalam kotak kardus tersebut, dan mulai dalam keseruan permainan tersebut, mereka mulai menimbulkan suara-suara gaduh. Dari luar kotak kardus itu, terdengar suara-suara seperti berbagai macam 'petualangan' dari permainan balab mobil, petualangan di antariksa, dan berbagai keseruan mereka.
Maka, tak ayal, Squirdward mulai Gabud  dan terganggu, ditambah lagi kotak televisi box terbarunya mulai membuat ulah. Siaran televisinya seperti monoton, bahkan mengejek squirdward yang semakin menambah 'ke gabud' tan Squirdward.
Semakin lama suara di kotak box itu semakin seru, hingga menambah efek ke kegundahan hati Squirdward. Iapun lantas beranjak menuju kotak box itu, dan membuka isinya yang tentu saja di dalamnya bercokol Patrick dan Spongbob yang seperti tertawa bahagia.
"Mau ikut bermain dengan kami Squirdward? Kotak televisi ini luar biasa hebat!"
 Maka terjadilah berdebatan di antara mereka yang tentu saja Squirdward menyangkal tindakan mereka berdua (Patrick dan Spongbob) sebagai orang yang bodoh dan tolol.
"Bagaimana mungkin kalian bermain-main di dalam kotak kosong itu? Hanya orang Tolol yang melakukannya!" Ejek Squirdward.

Tetapi saat Patrick dan Spongbob masuk dan bermain kembali di dalam kotak kardus itu, Squirdward kembali mendengar "suara-suara" petualangan yang sangat realistis. Bahkan lebih realistis dari televisi box yang baru saja ia beli. Ada suara petualangan di negeri dinasaurus, ada suara konser musik grup band terkenal, ada suara permainan balap mobil, lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba panjat pinang, tarik tambang dan keseruan lomba 17 agustus lainnya. Ada pula suara hewan-hewan; kucing bertengkar,  harimau mengaum, kuda yang kehilangan sepatu, gajah yang mandi bola dan lain sebaginya.

Squirdward semakin penasaran, lantas membuka kotak box itu dan mengatakan pada mereka bahwa itu hanyalah trik, atau tipuan. Pasti mereka mau menipu daya padanya agar ia lebih memilih kotak kardus itu dan mereka berdua bisa melihat TV set Box terbaru milik Squirdward.
"Pasti ada sesuatu, mungkin rekaman yang kamu sembunyikan di kotak kardus ini!"
Squirdward lantas meringsek masuk dalam kotak kardus itu, dan memaksa mereka berdua keluar. 
Ia lantas meneliti tiap kotak kardus itu, semili demi semili, tetapi tak menemukan apa-apa selain "hampa".
"Begini cara kerjanya Squirdward! Semua ini hanyalah Imajinasi!" Kata Spongbob!
Maka di Squirdward pun menjajal apa yang dikatakan Spongbob, mencoba membayangkan dirinya mengendari mobil dalam kotak box.
Saat kotak box itu seakan-akan mulai berjalan dan terdengar suara mobil yang melaju, Squirdward pun tercengang!
"Berhasil! Imajinasinya berhasil! Spongbob benar!"
Tetapi dia tidak menyadari sesuatu di luar bahwa kotak box itu tengah diangkut oleh mobil truk sampah yang membawanya ke tempat pembuangan sampah luar kota Bikini Bottom.
----
Ada banyak serial Spongbob yang seru dengan cerita cerita unik, tetapi sequel tersebut menurut kami adalah sequel paling menggambarkan apa yang menjadi misi utama dari tontonan kartun 'Spongbob', yakni "Imajinasi". Maka jika di rumah itu hanya kami berdua, "Aku dan putri sulungku" yang menonton Spongbob,  pastilah di kepala kami punya imajinasi yang beda-beda. 
Semenjak itu jikalau ada di rumah yang menyeletuk perihal kebiasaan kami nonton Spongebob, akan kami jawab "Hanya orang-orang yang ber-Imajinasi- tinggi" yang bisa menikmati tontonan ini!
Kalau tidak akan senangsip seperti Squirdward yang coba-coba berimajinasi sampai akhirnya terjebak di tempat sampah.

"Terbanglah yang tinggi, Imajinasi..., agar kau tau asalnya dari membumi!"





9 Agu 2023

Pada Sebuah Pantai yang Berwarna Merah


Pada sebuah pantai yang berwarna merah, sesunguhnya bukan merah darah, melainkan pendaran senja yang sebentar lagi akan larut ke ujung samudera itu.....

Nun, ia pulang dari rutinitasnya dari bekerja, tetapi kali ini beda, yang menyeretnya ke sebuah pantai di ujung selatan Kabupaten Banyuwangi. Di pantai itu, tepatnya agak menyeberang sedikit, terdapat seonggok batuan raksasa yang membukit sehingga oleh penduduk sekitar dinamai dengan pulau merah. Nama yang mungkin karena pendaran cahaya senja yang memantul pada sekujur pulau itu.

Iapun kini terduduk di pinggir pantai itu, sementara permainan cahaya masih silih berganti secara konsisten membiaskan perubahan dari  biru langit, hijaunya ganggang-ganggang serta bakau yang khusuk berbisik bersama angin dan pasir, serta merahnya matahari yang berangsur menyerap seluruh permainan cahaya di sekujur ujung samudra. 

Sesekali ia seperti melihat perahu layar di kejauhan, atau mungkin itu hanya ilusi optik yang membayang dari pikirannya sendiri tentang para nelayan-nelayan pemberani yang mengarungi samudera demi samudera sambil menggengam rangsum perbekalan yang dibawanya dari kampung halaman.Barangkali dari rangsum perbekalan itu, nelayan itu bisa mencium aroma rumput halaman rumah. Barangkali juga aroma tanah, aroma pohon pohon nyamplung yang menyambutnya di panti, aroma bakau serta batu-batu kali, aroma kayu bakar dari tungku dapur, serta aroma ketiak ibunya yang tengah memasak sayur buat sarapan anak-anaknya. Karenanya ia bisa selalu teringat jalan untuk kembali.

Kali ini ia seperti nihil diantara permainan cahaya itu. Ia hanyalah seonggok kayu tanpa tanpa nama itu, yang sesekali bergerak karena terhempas arus pantai. Kali ini kebahagiaan ataupun kesedihan atau apapun rasa itu hanyalah permainan cahaya yang bersumber dari warna yang sama.

Pulau Merah, Banyuwangi, Februari 2023


3 Agu 2023

How Cat You Go?

 


Saya hanya kangen membuat tulisan. Saat ini tulisan di blog itu tidak sepopuler orang membuat konten youtube, tiktok ataupun instagram. Tapi biarlah, karena blog ini barangkali eranya sudah lewat. Orang Indonesia, sudahlah terbukti memang kurang suka membaca, atau memang tradisi lisan sudah mengakar dari jaman moyang. Tradisi audio visual kalau dahulu mungkin berbentuk kesenian ketoprak, tarian, atau bahkan sampai ke pertunjukan wayang menjadi media yang banyak berkembang yang kini menemukan tempatnya pada kanal-kanal youtube, facebook, instagram, tik-tok atau platform lainnya.

Bagaimana dengan tulisan? apakah lambat laun tulisan sendiri akan berganti dengan AI? yang kemudian orang tidak perlu 'secara teknis' membaca, tetapi mendengarkan tulisan yang dibaca oleh AI? 

Kembali ke judul
Kembali ke judul tulisan "How Cat You Go? sebenarnya saya pingin nulis saja tentang 'kucing' untuk sekedar mengobati rasa kangenku untuk nge'blog'. Kucing ini adalah adalah fenomena yang aneh dikehidupanku hanya karena 'aku pecinta kucing'! 
Jadi kalau anda bukan pecinta kucing, atau bahkan pembenci hewan berbulu lembut dengan kumis di mukanya serta bola mata bulat yang bisa mengkomunikasikan 'suasana hatinya ini', maka jangan teruskan membaca tulisan ini. Kecuali, jika anda sekedar penasaran,atau sekedar iseng ingin membaca tulisan ini sebagai sesuatu yang minim 'faedah'.

Masa kecil dan 'Mbok Kucing'
Kami menyebutnya 'mbok kucing' sebagai kucing betina yang telah beranak-pinak sampai benar-benar sudah tidak ada lagi peranakan kucing darinya. Sebenarnya ada banyak kucing datang dan pergi di kehidupan kecilku, akan tetapi 'Mbok Kucing' ini tak anggap sebagai momentum pertama kucing yang perjalanan hidupnya paling lengkap dan kuingat di kepalaku.

Mbok kucing tidak kami pelihara sedari kecil, tetapi ia sekonyong-konyong entah datang dari mana sudah dalam keadaan besar. Bulunya belang-belang, kembang telon, kami mengistilahkan, dengan ekor panjang, ujung lancip tetapi 'tertekuk'. Saya baru mengetahui kemudian ekor yang 'tertekuk' itu dikarenakan saat dalam kandungan ia berjubal dengan jabang bayi anak kucing yang  lain, sehingga menyebabkan ekornya tertekuk semenjak lahir. Matanya menyipit sebelah yang sepertinya bukan karena bawaan lahir tetapi karena kesembuhan dari penyakit mata yang menyisahkan cacat mata menyipit sebelah. Selain matanya yang sipit, Mbok kucing itu tubuhnya kurus kering ketika pertama kali datang. Maka kami menamai mbok kucing itu dengan 'Sipit' dan secara resmi menempati rumah kami hingga kemudian beranak-pinak.
Sekilas tak ada yang istimewa dari 'Sipit' mengingat ia hanya kucing kampung kurus dengan muka yang tak begitu menarik dan cerewet karena sering 'mengeong'.

Mbok kucing alias si 'Sipit' ternyata adalah semacam kembang kampung bagi kucing-kucing kampung di tempat kami. Selepas kedatangan 'Sipit', banyak kucing-kucing cowok berdatangan ke rumah kami. Ada yang nangkring di genting, bergelanjutan di pohon, duduk di jok motor sambil pura-pura mau ngajak piknik, atau bergulung-gulung di jalan depan rumah berpura-pura mau 'bunuh diri' untuk menarik perhatian 'Sipit'. Kadangkala ada yang datang sambil mempersemahkan hadiah berupa hasil perburuan masing-masing; dari tikus, ular, burung sampai dengan lauk ikan curian.

Sireng
Dari kesekian kucing yang saling berkompetisi itu, barulah kami mengetahui siapa pemenangnya saat si 'Sipit' hamil akibat 'pergaulan bebas' ini hinga kemudian melahirkan anak kucing. "Sireng"  adalah singkatan dari Si Ireng atau si hitam yang merupakan salah satu anak kucing peranakan sipit dengan kucing pemenang berbulu hitam. Karena dominasi warna kulit dari bapaknya adalah hitam, maka sireng ini tentu saja berbulu hitam dengan sedikit putih di bagian kaki, hidung serta perut ke dada. Sementara ciri khas dari 'Sipit' hanyalah menyisakan ekor yang lancip 'tapi tertekuk'. 
Tak banyak kenangan yang kuingat dari sireng selain ia akhirnya tumbuh menjadi 'berandal' kampung. Pada awalnya Sireng ini adalah penghuni manis etalase kios bengkel yang dijaga ibuku, hingga akhirnya ia lebih suka keluyuran ke kampung-kampung hingga akhirnya menghilang entah kemana. Sesekali 'Sireng' pulang dengan sekujur tubuh sudah babak bundas sekedar terlihat sebentar untuk kemudian lantas pergi menghilang lagi.  

Paijo