12 Des 2018

Mbayung

        Makan siang kali adalah sayur mbayung yang mengingatkanku pada masakan simbok. Saat usia SMP aku dititipkan pada simbok, yakni panggilanku pada simbah putri, ibu dari ibukku. Kebiasaan ibu ku memanggil simbah dengan simbok sehingga aku dan saudara-saudaraku terus memanggilnya dengan simbok.
Mbayung adalah daun kacang panjang. Daun ini dahulu identik dengan bahan masakan kelas bawah. Karena tidak seperti daun-daun yang lain, misalnya bayam, sawi dsb, daun kacang panjang ini bisa dikatakan limbah pertanian. Dahulu simbok mendapatkan daun mbayung dengan cuma-cuma dari kebun tetangga ataupun kalau dibeli dipasar sangatlah murah.
     Di usianya yang sudah lanjut, dengan rambut yang keseluruhannya sudah putih, simbok masih gesit di kesehariannya. Memasak, mengurus 'mbah kung' suaminya tercinta, mencuci dan segenap centang perentang keperluan rumah. Simbok kesehariannya memakai jarit serta kebaya sederhana. Sebuah stagen panjang selalu melilit di pinggang simbok membuat seusianya masih terlihat tegap.
     Di ingatanku untuk urusan masak, simbok adalah koki terhebat. Masakannya meskipun dengan bahan-bahan seadanya, selalu terasa nikmat. Simbok sepertinya menikmati urusan memasak ini sebagai rutinitas yang menyenangkan.
Di sekitar rumah simbok ada beberapa tanaman yang sering jadi sasaran untuk olahan masak. Beberapa batang pohon melinjo, tanaman katuk, tanaman bluntas, singkong, pepaya dan kebun sayuran dengan paling banyak diisi cabai dan kemangi. Lantas bisa dibayangkan deretan tanaman diatas sudah menjadi menu bergilir untuk olahan sayuran. Buah Pepaya muda dijadikan sayur bobor atau kadang oseng-oseng, daun pepayanya diolah jadi oseng-oseng, daun katuk dijadikan bobor, daun ketela dijadikan lodeh dan sebagainya. Khusus menu protein apabila sedikit beruntung sedang panen telur di kandang ayam mbah kakung, 1 atau 2 butir telur diaduk dicampur potongan halus daun melinjo muda. Dadar daun melinjo muda ini rasanya enak sekali, meskpun harus dipotong-potong menjadi beberapa bagian, untuk lauk pagi, siang dan sore.
Terakhir, kembali ke soal mbayung, jikalau simbok pulang dari pasar sayur yang sering dibawa adalah daun mbayung, mungkin karena sayuran itu paling murah. Diolah dengan santan, diberi  tempe busuk (tempe bosok) dan jikalau sedang musim petai, cukup 5 atau 7 mata petai dimasukkan ke sayur mbayung sebagai bumpu pelengkap. Rasanya tidak ada yang mengalahkan sayur mbayung bikinan simbok. Beberapa kali sayuran bayung itu dulu muncul meja makan rumah simbok, beberapa kali pula tak pernah bosan rasanya menikmatinya. 

22 Sep 2018

Otak Atik Gatuk

Otak atik gatuk adalah semacam ilmu mistik perhitungan ala orang Jawa. Kalau dulu ilmu otak atik gatuk ini mungkin dengan berbagai perhitungan tanggal dan tanda-tanda alam yang rumit, tetapi kini penerapannya mungkin lebih sekedar istilah; "Menghubung-hubungkan". Pengambilan nomer urut presiden 22 September 2018 kemarin, mengingatkanku pada memori tentang ilmu otak atik gatuk. Tetapi ingatanku ini bukan soal politik, tetapi soal ilmu otak atik gatuk iseng ala mbah Atemo.

           Namanya mbah atemo, tetapi kami memanggilnya mbah atmo. Tidak banyak yang tahu kecuali anak dan cucu-cucunya dan keluarga dekatnya kalau mbak atemo ini dulunya adalah veteran tentara yang ikut dikirim saat operasi ganyang malaysia. Pun tidak banyak yang tahu, kecuali istri dan anak-anaknya kalau mbah atemo pernah terombang-ambing menjadi ABK kapal selama berbulan-bulan saat mencoba kembali ke Indonesia dan harus jalan kaki mengikuti jalur kereta api dari anyer menuju tugu untuk bisa kembali ke Yogyakarta menemui kembali keluarganya yang menganggapnya telah tiada. Tetapi torehan blog kali ini bukan mau menulis soal mbah atemo, Mungkin lain kali, karena Mbah atemo ini segmen khusus dengan kontemplasi dan olah sejarah yang mungkin perlu waktu lama.
         Salah satu kebiasan mbah atmo selepas menjadi veteran tanpa penghargaan adalah pasang nomor togel. Waktu itu masih tenar jaman SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) yang konon katanya adalah judi berkedok iuran sosial yang dilembagakan. Wah. entah lupa siapa dulu yang mencanangkan, tetapi itu sudah lama sekali sewaktu pemerintah jaman Sohearto, dan sik penulis blog sendiri masih seumuran SD.
          Mbah Atemo tidak selalu pasang nomer, karena juga sebagai veteran tanpa gelar, pekerjaan mbah atemo sebagai kuli pabrik batik cap di imogiri hanya memberikan imbalan (kalau tidak salah ingat) Rp. 5.000,- saban minggu. Itupun Mbah Atemo berangkat mengayuh sepeda pagi-pagi dari Prenggan Kotagede ke Imogiri sekitar 1 jam lebih.
Sehingga pasang nomer baginya adalah adu peruntungan, siapa tau nasib mujur bisa tembus 2 angka sehingga bisa buat bonus belanja kebutuhan.
         Aspiyah, adalah istri mbah atemo, tahu betul berapa pendapatan suami tercintanya ini, sehingga mbah atemo harus pandai-pandai menyisihkan setoran buat istrinya dan menyimpannya sendiri.
Nah, belakangan baru diketahui tempat paling rapih untuk menyimpan sisihan uang setoran itu adalah di kap lampu sepeda onthelnya. Sehingga, setelah beberapa hari, mbah atemo baru bisa mendatangi kios penjual nomer SDSB.
Otak aktik Gatuk
Tidak sekedar pasang, dengan pengalaman pahit getir yang dialami mbah atemo, mungkin di punya ilmu tersendiri buat pasang nomer. "Didalam sebuah keapesan pastilah ada keberuntungan" adalah prinsip matematik mistik yang dipegang mbah atemo. Dan prinsip matematik ini bukan tanpa bukti empirik. Seperti disampaikan sebelumnya, mbah Atemo tidak selalu membeli SDSB buat dirinya sendiri tetapi ia sering diminta tetangga atau teman-temannya bila ada yang mau memasang nomer.
Salah satu kejadian yang kuingat, ketika ada anaknya yang kemalingan motor. Saat mendengar kabar anaknya kemalingan motor itu, seketika hari itu juga mbah atemo memasang nomer SDSB, kebetulan karena uang yang ia dapat hanya cukup membeli 2 nomer dari sekian banyak nomer yang bisa dipasang (penulis rupa sampai berapa nomer). Nomer yang dipasang adalah persis 2 digit pertama pada plat nomer motor yang hilang tersebut. Maka benarlah, ternyata angka yang keluar sebenarnya kalau mbah Atemo pasang 4 digit maka keberuntungan berlipat dari sekedar pasang 2 digit. Karena memang seperti yang diprediksi bahwa angka yang keluar adalah 4 digit persis sesuai plat nomer motor yang hilang itu.